Rabu, 04 Februari 2015

Aku Hanya Ingin Taat.

Malam ini tetiba saja aku meresapi sindiran teman – temanku yang sudah cukup lama aku abaikan.  Banyak dari mereka yang menyindirku tentang seorang pacar. Sindirannya bermacam – macam, seperti :

“Den, lo gak ngiri tuh liat temen lo diperhatiin pacarnya”

“Den, kapan nih punya pacar”

“Den, lo tuh jangan terlalu jual mahal kenapa sih, jadi perawan tua baru nyaho lu”

“Den,  gak laku sama gak buka hati tuh beda tipis”

“Dena gue doain lo cepet dilamar orang dah ya, kasian gue liat lo”

“Den...................................”

“Den...................................”

“Den...................................”

Aku selalu menjawab dalam hatiku “AKU HANYA INGIN TAAT!”

Aku tidak melakukan itu (Pacaran) bukan karena aku tak ingin. Jujur saja godaan yang muncul kepadaku untuk melakukan hal itu layaknya rocket israel yang tak henti hentinya menghujani palestina. Godaan itu selalu muncul, membayang – bayangi, dan menghantuiku. Bayangkan saja, bisa kupastikan teman sepermainanku baik itu laki – laki atau perempuan mereka memiliki seseorang yang special dalam hidupnya yang mereka sebut dengan pacar, meskipun jika aku teliti, tak jarang mereka dibuat rumit oleh kegiatan pacaran itu sendiri. Tak jarang pula mereka membuat kesan bahwa pacaran itu nikmat, meskipun aku tak begitu yakin dari segi mananya. Pernah suatu hari salah seorang temanku begitu serius menanyakan hal ini kepadaku dan aku jawab dengan sepenuh hati, AKU HANYA INGIN TAAT. Aku pikir dengan jawaban ini tak akan ada respon, tapi ternyata ia menjawab pernyataanku “Pengen taat, gak buka hati, sama gak laku itu beda tipis” sambil tertawa terbahak. Aku ikut terbahak meskipun otakku sibuk berpikir. Bagiku pacaran adalah sesuatu yang tak pernah terdefinisikan, membingungkan dan tidak ada dalam al – qur’an. Allah memang menciptakan kita sebagai manusia itu berpasang – pasangan. Menyukai lawan jenis  dan berhasrat ingin memiliki orang yang kita cintai adalah hal yang wajar dan sudah merupakan kodrat yang diberikan oleh Allah kepada kita. Namun apakah harus melalui proses pacaran? Allah maha indah telah mengatur tata cara berkehidupan di dunia ini tanpa kerumitan. Hanya saja terkadang manusia yang membuat segalanya menjadi rumit dan tak jarang menimbulkan kekacauan atau ketersimpangan dari bagaimana seharusnya, akibatnya dosa semakin menumpuk. Bagaimana tidak, Aturan agama tidak pernah mengajarkan kita untuk pacaran, tetapi manusia dengan mudah ditipudaya syaitan melakukannya. Pacaran hanyalah hubungan rumit yang dibuat – buat dan dirumit – rumitkan oleh orang yang menjalankannya. Mengapa dikatakan rumit? Kasus yang sering terjadi pada orang yang memiliki pacar adalah resah, gelisah, galau dan sebagainya, belum lagi timbul sifat curiga, suudzon dan sifat tercela lainnya. Itu semua sudah membuat kita sebagai manusia sungguh berada dalam kerugian, belum lagi dosa karena perbuatan itu mendekati zina bahkan tak jarang orang yang berzina karena pacaran itu. Dan satu lagi, Zina adalah dosa besar.

 

Aku mohon, aku hanya ingin taat.

Meskipun begitu bukan tidak mungkin aku  tak memikirkan, menerka, mengharap atas jodohku yang telah digariskan oleh Allah. Aku berbicara begini malam ini, karena aku sedang memikirkannya, menerka – nerka wajahnya sesukaku, membayangkan sayup – sayup tuturnya ditelingaku. Semuanya memang semu, samar dan masih selalu menjadi misteri yang menggugahku untuk selalu berpikir. Siapa sebenarnya dirinya? Bagaimana sosoknya? Aku terus berkutat dengan pertanyaan – pertanyaan itu. Mungkin saja dia adalah orang yang berada sangat dekat disekelilingku, atau memang kita pernah bertemu disuatu tempat yang pernah kita lalui tanpa sadar, atau bahkan dia adalah yang asing dari segala yang terasing? Wallahualam, Allah memiliki rencana untuk itu semua. Aku hanya bisa berharap dalam do’a agar suatu hari nanti aku dipertemukan dengan seseorang yang Shaleh, yang senantiasa beribadah kepada Allah, yang dapat membimbingku ke jalan yang di ridhai Allah, cerdas,  tidak perlu kaya yang penting rajin berusaha dan bekerja keras, dan penuh kasih sayang. Tak cukup sampai meminta dan berdo’a saja, aku cukup tahu diri dan aku sedang mengusahakan untuk memantaskan diriku, untuk menjadi wanita sholeha, cerdas dan penuh kasih sayang. Setelah itu, aku bertawakal, Karena Allah maha tahu atas diriku.

 

Setelah membaca tulisan absurd diatas, mungkin ada yang menyimpulkan bahwa aku kaku, sok suci, atau menyangka tulisan diatas adalah sebuah alibi karena aku memang gak laku. Tapi sekali lagi, please......... aku hanya ingin taat! Dan untuk Kamu yang tidak pacaran karena ingin taat, mungkin kita jodoh heheeheheheh 

 

 

 

 

Minggu, 25 Mei 2014

Hari ini, 19.



Hari ini,  dari Bapakku:

"Dah, maap bapak mah gak bisa ngasih apa - apa. cuma do'a panjang umur aja.
Kayanya baru kemarin permen sugus Ndah kebawa sama Bapak ke USA,
Meuni di eutik eutik sampe 3 minggu. Eh ayeuna udah dewasa"


aku terisak, terus terisak sampai sesak.  Jelas aku tahu apa yang sedang Ia pikirkan. Mungkin ia ingin sekedar untuk membelikanku hadiah, yang bukan lagi sepeda roda tiga atau mobil remote control. atau sekedar melakukan hal yang biasa kita lakukan seperti dulu, aku duduk disampingnya yang sibuk mengendalikan kemudi, membawaku berkeliling melihat sudut kota dalam naungan cahaya yang temaram. membelikan aku susu dan biskuit kesukaanku, bercerita tentang si kancil dan buaya, si monyet yang mencuri pisang pak tani atau bercerita  tentang kerinduannya pada saat ia bekerja yang jauh dariku dan mama. kadang ia membelikanku cokelat atau apa saja yang aku minta. memaksaku memakai sweater pada saat udara mendingin. pernah suatu hari dalam sebuah perjalanan mobil mogok. Ia mendorong mobil itu, sedang aku diyakinkan untuk mengemudikan. aku senang sekali aku bisa melakukannya. atau sekedar bernyanyi pada saat jalan tol dibasahi hujan.  ah sudahlah. aku yakin sekali Ia rindu saat - saat itu, begitupun aku. aku selalu berdo'a suatu hari aku dan bapak bisa kembali ke masa itu. Do'a dari nya untukku sudah cukup mewakili semuanya dan menjadi kekuatanku. aku tak perlu hadiah apapun. Menjadi anakmu adalah hal terindah  yang aku punya. Bagaimanapun keadaanmu, tersenyumlah dalam deranamu. satu hal yang aku tahu : dia mencintaiku. sangat.



Hari ini, syair dan do'a dari temanku, Mutia Sekarwangi :

Malam di Djakarta

Malam ini aku berkelana dengan peluh merajah raga.
Ku pandangi langit ibukota... Agam benar semesta mengingatkanku pada hari kamu hadir di dunia.
Ah, aku gamam harus bertutur apa padamu malam ini.
Tertumbuk akal ku untuk memberimu doa paling syahdu.

Dena, Dena...
Selamat datang di umur yang baharu.
Bersiap untuk dihadapkan dengan pilihan baru untuk mengisi titik-titik kosong di hidupmu.
Semoga ragu yang terus meyelimuti hilang malam ini.
Dena, aku berdoa kamu terus beriringan dengan ridho Allah dan orang tuamu.
Cinta adalah hatimu. Teguh adalah jiwamu.
Dena, pemudi tanah air berbudi.

Aku tahu jarang raga ini bersua denganmu.
Kendati begitu aku berdoa semoga ikatan kita terus terajut melintasi ruang dan masa.
Demi semesta! Ranum sudah parasku! Bagai menulis pada kekasih saja padahal punya saja tidak..
Ah, sudahlah makin malam makin meracau.

Ku katakan lagi, selamat datang Dena di tahun ke 19 hidupmu.


Kawanmu yang merindu. MS.



Hari ini, dari Keluarga kecil yang baru beberapa pekan aku temui, aku gilai :

Dengan skenario yang sudah diatur sedemikina rupa, aku berhasil menangis oleh kejutan dari mereka. Habislah wajahku dilumuri cream kue, nampak seperti badut. Do'a terlantun dari mereka untuk hidupku. aku juga mendapat sendal gunung baru yang dibungkus rapi dengan balutan kertas batik. saat itu,  aku berbisik dalam hatiku, "Tuhan, terimakasih telah mengizinkan mereka masuk kedalam kehidupanku"

I'm lucky to have them and I LOVE YOU ALL SO MUCH

*travellya family 


Hari ini, dari teman satu kamarku :

*Nia Aulia
 
Huh finally i have pulse to text you! Sorry for being kinda late. Dear my ******* ***** friend, I have so much to say. but words are insufficient to describe, and you need to know how awesomely awesome you are. In this moment i wish we could grow up and learn about life together. Happy birthday! And keep lighting people's lives the way you do! 
Love, 
Your beautiful and devout friend.

*Gema Gema Gita Persada

Ulang
Selamat
Ya 
Tahun

Hari ini, dari temanku nun jauh disana, Mutiara Dewi :


"Den, Happy birthday ya. Kata gita gak boleh ngucapin, tapi gue pengen ngucapin hahaha. Semog berkah usianya aamiin. Semoga kita cepet ketemu. Ohiya kok lo udah tua ya den? udah mau kepala 2 :("

Dan masih ada ribuan doa dari teman - teman yang namanya tak bisa aku sebutkan satu per satu pun karena terbatasnya ruang dan waktu. terimakasih banyak untuk doa doa yang mengalir, merasuk hidupku. sekali lagi terimakasih. Barokah untuk kita semua. 

Rabu, 19 Juni 2013

D E N A N A B I L L A





DENA NABILLA adalah nama saya. Nama yang diberikan oleh orang tua saya sejak saya lahir. Kata DENA itu sebenarnya bagi orang tua saya tidak memiliki arti yang tersirat. Itu hanya singkatan dari nama mereka berdua DEni dan tiNA. Di kamus bahasa indonesia pun ternyata tidak ada nama saya. Tapi saya mencoba untuk mengetahui banyak tentang nama saya, dan  ternyata Dena itu berasal dari bahasa ibrani yang artinya membalas.
  Sedangkan kata NABILLA itu diambil dari nama teman tante saya yang berasal dari maroco, orangnya cantik baik dan sangat menyenangkan. Mungkin orang tua saya berharap kelak saya akan seperti teman tante saya. Tapi, ternyata wajah saya sangat jauh dari tante Nabilla. Kalau untuk baik dan menyenangkan,  mungkin kalian memiliki pendapat masing masing tentang saya.  Tapi sebenarnya menurut al-qur’an Nabilla itu berarti ningrat, mulia, luhur,cerdik dan mahir. Adapun sifat – sifat yang dimiliki seseorang yang memiliki nama Nabilla ialah : amanah, ramah, tulus, ikhlas, naif, alim, bijaksana, idealistik, lemah lembut, abadi, dinamik, asli, lincah, adil, mesra, quality, untung, dan realistik. 
Entah arti nama saya  sesuai atau tidak dengan kepribadian saya . mungkin kalian yang dapat menilai pribadi saya. Tapi sepanjang hidup saya, banyak orang yang salah menyebutkan dan menulis nama saya, dalam penyebutan biasanya orang memanggil saya dengan : Dina atau Denah. Sedangkan kesalahan dalam penulisan nama saya : Denah Nabillah, Dena Nabila atau Dina Nabila. Jujur saya, saya sedikit tidak nyaman kalau ada orang yang salah dalam menyebutkan dan menuliskan nama saya.  Jadi, kalau saya lagi ditanya nama, misalnya di kantor Pos, Perpustakaan, Puskesmas dan lain – lain yang membutuhkan nama saya, pasti saya jawab dengan jelas dan tegas. Misal ada orang nanya “namanya siapa mbak?” pasti saya jawab dengan nada sedikit lambat dan disisipkan penekanan “De-na Nabilllllllllllla. Double L (el)  ya” berbagai respon ditunjukkan jika saya  menjawab seperti itu, contoh : senyum saja, datar, dan ada juga yang bilang “sama aja kali mbak”  sedikit jengkel saya sebenarnya, tapi yasudahlah.  Tetapi saya bersyukur diberi nama DENA NABILLA oleh orang tua saya. Entah karena apa, saya merasa memiliki kebanggaan tersendiri dengan nama saya. Karena nama saya tidak pernah ganda. Disekolah,  saya hanya satu- satunya Dena. Mungkin itulah history nama saya. Sekian.

Senin, 27 Mei 2013

Petrichor



Menurutku malam belum terlalu larut, Namun jalanan terlihat sepi dan berkabut. Mungkin ini akibat hujan sore tadi yang masih menyisakan rintik rintiknya malam ini. aku memandang keluar jendela, melihat lampu –lampu oranye, memahami apa saja yang ku temui di kota mungil itu. “Kota ini bersih sekali, segalanya tertata rapih” gumamku dalam hati. Kamu menepuk pundakku halus  “coba liat, kita ada diposisi paling depan diantara mereka, berarti kita juaranya!!!”  dengan semangat kamu menunjuk kendaraan dibelakang kita sambil tertawa. “siapa yang mau ngasih piala kalo kita juara? Lampu merahnya disini lama ya...” jawabku. “coba liat, rintik rintik hujan dibawah lampu oranye. Itu yang kamu suka kan? terus bayangan lampu lampu mobil dijalanan basah itu”  kamu bahkan tak menghiraukan leluconku!lalu  menunjuk  satu per satu “warnanya hijau, merah, kuning, syahdu ya?” seketika itu aku merasa semuanya terhenti, begitupun dengan detak jantungku. Aku mengamati semua yang kamu ucapkan. Menyadari betapa syahdunya malam itu. sedang kalipso kalipso cinta mengalun lembut menguasai  aku dan kamu yang saling membisu setelah itu. Aku tidak  mengatakan apapun, bibirku seolah terkunci,  suaraku mendadak parau untuk sekedar bicara. Entah, aku tak  mampu memalingkan wajahku dari keadaan ini, bahkan untuk sekedar  memandang wajahmu sekalipun  aku tak mampu. Apalagi jika aku harus melihat sorot matamu dan khas-nya  senyummu, sungguh aku tak mampu. Aku hanya mampu bersandar dengan tenang, memejamkan mataku, merasakanmu disampingku, merasakan aroma hujan dan deru , merasakan detik – detik kesyahduan yang tak akan mungkin aku temukan lagi di dimensi manapun bersamamu. Sekali lagi, saat itu, disana. Hanya kamu dan aku saja...




dn

Minggu, 05 Mei 2013

Untukmu,





 Hujan,
Kau ingatkan aku, tentang satu rindu.
Dimasa yang lalu,
Saat mimpi masih indah bersamamu.





( lirik ini aku kutip sesambil ditemani derai dan linang. Lirik ini akan kutitip kepada angin malam yang tenang. Untuk ia sampaikan kepadamu  yang mampu meneduhkan jiwa gersang yang berselimut duka garang, kepadamu yang  beraut halus selayak angin menyapu alang - alang, kepadamu yang  tak akan lekang dan bersemayam didalam belulang, kepadamu yang selalu melahirkan senyum dalam diam deranamu. Ya, kamu. )








Salam,


Putri kecilmu.

Minggu, 24 Maret 2013

Senandung Rindu

Malam ini dingin, dingin sekali
Dan lagi - lagi aku ditemani sepi
Malam ini ingin sekali aku pergi, berlari
Dan biarkan aku mati sendiri
Langit muram membiru beludru
Ada debu yang menelusup syahdu
Dan lagi - lagi aku tenggelam dalam rindu
Lalu dimana dirimu?
Sering aku ber-ilusi yang telah lalu
Lazuardi - Lazuardi semu biru menyapamu
Aku berlari dibawah kuasa elora
kita bertemu dalam senja dan tertawa
Sungguh ingin aku kembali
Menghilang dari malam ini
Melesat kepada yang lalu
Bertemu denganmu dibawah langit yang syahdu
Mungkin hanya aku yang terlalu rindu
Inilah aku
Andai saja kau tahu
Bagiku, merindukanmu adalah candu


Senin, 18 Maret 2013

Untitled

Ingin hening disini
Ingin damai disini
Merenung....merajut
Menatap wajahmu memerah jambu
Merasakan aroma, kemudian terhanyut
Merasakan getaran jantungmu
Angin paksa pasir berdesir
Angin paksa kita mendingin
Juga angin paksa kita membeku
Dasar angin...
Angin memaksa ingin

Aku serupa merebah dipundakmu
Bercerita burung - burung yang melanglang,
Mereka tak pernah pulang

Aku selayak merebah dipelukmu
Bercerita tikus - tikus yang meraja
Mereka tak ingat dosa

Kita tak bergerak
Tak ingin, mungkin!
Ingin hening saja
Ingin damai saja
Disini,
Bersamamu
Itu saja!