Catatan Kala Senja

Rabu, 04 Februari 2015
Minggu, 25 Mei 2014
Hari ini, 19.
Hari ini, dari Bapakku:
"Dah, maap bapak mah gak bisa ngasih apa - apa. cuma do'a panjang umur aja.
Kayanya baru kemarin permen sugus Ndah kebawa sama Bapak ke USA,
Meuni di eutik eutik sampe 3 minggu. Eh ayeuna udah dewasa"
aku terisak, terus terisak sampai sesak. Jelas aku tahu apa yang sedang Ia pikirkan. Mungkin ia ingin sekedar untuk membelikanku hadiah, yang bukan lagi sepeda roda tiga atau mobil remote control. atau sekedar melakukan hal yang biasa kita lakukan seperti dulu, aku duduk disampingnya yang sibuk mengendalikan kemudi, membawaku berkeliling melihat sudut kota dalam naungan cahaya yang temaram. membelikan aku susu dan biskuit kesukaanku, bercerita tentang si kancil dan buaya, si monyet yang mencuri pisang pak tani atau bercerita tentang kerinduannya pada saat ia bekerja yang jauh dariku dan mama. kadang ia membelikanku cokelat atau apa saja yang aku minta. memaksaku memakai sweater pada saat udara mendingin. pernah suatu hari dalam sebuah perjalanan mobil mogok. Ia mendorong mobil itu, sedang aku diyakinkan untuk mengemudikan. aku senang sekali aku bisa melakukannya. atau sekedar bernyanyi pada saat jalan tol dibasahi hujan. ah sudahlah. aku yakin sekali Ia rindu saat - saat itu, begitupun aku. aku selalu berdo'a suatu hari aku dan bapak bisa kembali ke masa itu. Do'a dari nya untukku sudah cukup mewakili semuanya dan menjadi kekuatanku. aku tak perlu hadiah apapun. Menjadi anakmu adalah hal terindah yang aku punya. Bagaimanapun keadaanmu, tersenyumlah dalam deranamu. satu hal yang aku tahu : dia mencintaiku. sangat.
Hari ini, syair dan do'a dari temanku, Mutia Sekarwangi :
Malam di Djakarta
Malam ini aku berkelana dengan peluh merajah raga.
Ku pandangi langit ibukota... Agam benar semesta mengingatkanku pada hari kamu hadir di dunia.
Ah, aku gamam harus bertutur apa padamu malam ini.
Tertumbuk akal ku untuk memberimu doa paling syahdu.
Dena, Dena...
Selamat datang di umur yang baharu.
Bersiap untuk dihadapkan dengan pilihan baru untuk mengisi titik-titik kosong di hidupmu.
Semoga ragu yang terus meyelimuti hilang malam ini.
Dena, aku berdoa kamu terus beriringan dengan ridho Allah dan orang tuamu.
Cinta adalah hatimu. Teguh adalah jiwamu.
Dena, pemudi tanah air berbudi.
Aku tahu jarang raga ini bersua denganmu.
Kendati begitu aku berdoa semoga ikatan kita terus terajut melintasi ruang dan masa.
Demi semesta! Ranum sudah parasku! Bagai menulis pada kekasih saja padahal punya saja tidak..
Ah, sudahlah makin malam makin meracau.
Ku katakan lagi, selamat datang Dena di tahun ke 19 hidupmu.
Kawanmu yang merindu. MS.
Malam ini aku berkelana dengan peluh merajah raga.
Ku pandangi langit ibukota... Agam benar semesta mengingatkanku pada hari kamu hadir di dunia.
Ah, aku gamam harus bertutur apa padamu malam ini.
Tertumbuk akal ku untuk memberimu doa paling syahdu.
Dena, Dena...
Selamat datang di umur yang baharu.
Bersiap untuk dihadapkan dengan pilihan baru untuk mengisi titik-titik kosong di hidupmu.
Semoga ragu yang terus meyelimuti hilang malam ini.
Dena, aku berdoa kamu terus beriringan dengan ridho Allah dan orang tuamu.
Cinta adalah hatimu. Teguh adalah jiwamu.
Dena, pemudi tanah air berbudi.
Aku tahu jarang raga ini bersua denganmu.
Kendati begitu aku berdoa semoga ikatan kita terus terajut melintasi ruang dan masa.
Demi semesta! Ranum sudah parasku! Bagai menulis pada kekasih saja padahal punya saja tidak..
Ah, sudahlah makin malam makin meracau.
Ku katakan lagi, selamat datang Dena di tahun ke 19 hidupmu.
Kawanmu yang merindu. MS.
Hari ini, dari Keluarga kecil yang baru beberapa pekan aku temui, aku gilai :
Dengan skenario yang sudah diatur sedemikina rupa, aku berhasil menangis oleh kejutan dari mereka. Habislah wajahku dilumuri cream kue, nampak seperti badut. Do'a terlantun dari mereka untuk hidupku. aku juga mendapat sendal gunung baru yang dibungkus rapi dengan balutan kertas batik. saat itu, aku berbisik dalam hatiku, "Tuhan, terimakasih telah mengizinkan mereka masuk kedalam kehidupanku"
I'm lucky to have them and I LOVE YOU ALL SO MUCH
*travellya family
Hari ini, dari teman satu kamarku :
*Nia Aulia
Huh finally i have pulse to text you! Sorry for being kinda late. Dear my ******* ***** friend, I have so much to say. but words are insufficient to describe, and you need to know how awesomely awesome you are. In this moment i wish we could grow up and learn about life together. Happy birthday! And keep lighting people's lives the way you do!
Love,
Your beautiful and devout friend.
*Gema Gema Gita Persada
Ulang
Selamat
Ya
Tahun
Hari ini, dari temanku nun jauh disana, Mutiara Dewi :
"Den, Happy birthday ya. Kata gita gak boleh ngucapin, tapi gue pengen ngucapin hahaha. Semog berkah usianya aamiin. Semoga kita cepet ketemu. Ohiya kok lo udah tua ya den? udah mau kepala 2 :("
Dan masih ada ribuan doa dari teman - teman yang namanya tak bisa aku sebutkan satu per satu pun karena terbatasnya ruang dan waktu. terimakasih banyak untuk doa doa yang mengalir, merasuk hidupku. sekali lagi terimakasih. Barokah untuk kita semua.
Rabu, 19 Juni 2013
D E N A N A B I L L A
DENA
NABILLA adalah nama saya. Nama yang diberikan oleh orang tua saya sejak saya
lahir. Kata “DENA” itu sebenarnya bagi orang tua saya tidak memiliki arti yang
tersirat. Itu hanya singkatan dari nama mereka berdua DEni dan tiNA. Di kamus
bahasa indonesia pun ternyata tidak ada nama saya. Tapi saya mencoba untuk
mengetahui banyak tentang nama saya, dan ternyata Dena itu berasal dari bahasa ibrani
yang artinya membalas.
Sedangkan
kata “NABILLA” itu diambil dari nama teman tante saya yang berasal dari maroco,
orangnya cantik baik dan sangat menyenangkan. Mungkin orang tua saya berharap
kelak saya akan seperti teman tante saya. Tapi, ternyata wajah saya sangat jauh
dari tante Nabilla. Kalau untuk baik dan menyenangkan, mungkin kalian memiliki pendapat masing
masing tentang saya. Tapi sebenarnya
menurut al-qur’an Nabilla itu berarti ningrat, mulia, luhur,cerdik dan mahir. Adapun
sifat – sifat yang dimiliki seseorang yang memiliki nama Nabilla ialah :
amanah, ramah, tulus, ikhlas, naif, alim, bijaksana, idealistik, lemah lembut,
abadi, dinamik, asli, lincah, adil, mesra, quality, untung, dan realistik.
Entah
arti nama saya sesuai atau tidak dengan
kepribadian saya . mungkin kalian yang dapat menilai pribadi saya. Tapi sepanjang
hidup saya, banyak orang yang salah menyebutkan dan menulis nama saya, dalam
penyebutan biasanya orang memanggil saya dengan : Dina atau Denah. Sedangkan
kesalahan dalam penulisan nama saya : Denah Nabillah, Dena Nabila atau Dina
Nabila. Jujur saya, saya sedikit tidak nyaman kalau ada orang yang salah dalam
menyebutkan dan menuliskan nama saya. Jadi,
kalau saya lagi ditanya nama, misalnya di kantor Pos, Perpustakaan, Puskesmas
dan lain – lain yang membutuhkan nama saya, pasti saya jawab dengan jelas dan
tegas. Misal ada orang nanya “namanya siapa mbak?” pasti saya jawab dengan nada
sedikit lambat dan disisipkan penekanan “De-na Nabilllllllllllla. Double L
(el) ya” berbagai respon ditunjukkan jika
saya menjawab seperti itu, contoh :
senyum saja, datar, dan ada juga yang bilang “sama aja kali mbak” sedikit jengkel saya sebenarnya, tapi
yasudahlah. Tetapi saya bersyukur diberi
nama DENA NABILLA oleh orang tua saya. Entah karena apa, saya merasa memiliki
kebanggaan tersendiri dengan nama saya. Karena nama saya tidak pernah ganda. Disekolah,
saya hanya satu- satunya Dena. Mungkin itulah
history nama saya. Sekian.
Senin, 27 Mei 2013
Petrichor
Menurutku malam
belum terlalu larut, Namun jalanan terlihat sepi dan berkabut. Mungkin ini
akibat hujan sore tadi yang masih menyisakan rintik rintiknya malam ini. aku
memandang keluar jendela, melihat lampu –lampu oranye, memahami apa saja yang
ku temui di kota mungil itu. “Kota ini bersih sekali, segalanya tertata rapih”
gumamku dalam hati. Kamu menepuk pundakku halus
“coba liat, kita ada diposisi paling depan diantara mereka, berarti kita
juaranya!!!” dengan semangat kamu
menunjuk kendaraan dibelakang kita sambil tertawa. “siapa yang mau ngasih piala
kalo kita juara? Lampu merahnya disini lama ya...” jawabku. “coba liat, rintik
rintik hujan dibawah lampu oranye. Itu yang kamu suka kan? terus bayangan lampu
lampu mobil dijalanan basah itu” kamu bahkan tak menghiraukan leluconku!lalu
menunjuk satu per satu “warnanya hijau,
merah, kuning, syahdu ya?” seketika itu aku merasa semuanya terhenti, begitupun
dengan detak jantungku. Aku mengamati semua yang kamu ucapkan. Menyadari betapa
syahdunya malam itu. sedang kalipso kalipso cinta mengalun lembut menguasai aku dan kamu yang saling membisu setelah itu.
Aku tidak mengatakan apapun, bibirku
seolah terkunci, suaraku mendadak parau
untuk sekedar bicara. Entah, aku tak
mampu memalingkan wajahku dari keadaan ini, bahkan untuk sekedar memandang wajahmu sekalipun aku tak mampu. Apalagi jika aku harus melihat
sorot matamu dan khas-nya senyummu,
sungguh aku tak mampu. Aku hanya mampu bersandar dengan tenang, memejamkan
mataku, merasakanmu disampingku, merasakan aroma hujan dan deru , merasakan
detik – detik kesyahduan yang tak akan mungkin aku temukan lagi di dimensi
manapun bersamamu. Sekali lagi, saat itu, disana. Hanya kamu dan aku saja...
dn
Minggu, 05 Mei 2013
Untukmu,
Hujan,
Kau ingatkan aku, tentang satu rindu.
Dimasa yang lalu,
Saat mimpi masih indah bersamamu.
( lirik ini aku
kutip sesambil ditemani derai dan linang. Lirik ini akan kutitip kepada angin malam
yang tenang. Untuk ia sampaikan kepadamu yang mampu meneduhkan jiwa gersang yang berselimut
duka garang, kepadamu yang beraut halus
selayak angin menyapu alang - alang, kepadamu yang tak akan lekang dan bersemayam didalam
belulang, kepadamu yang selalu melahirkan senyum dalam diam deranamu. Ya, kamu.
)
Salam,
Putri kecilmu.
Minggu, 24 Maret 2013
Senandung Rindu
Malam ini dingin, dingin sekali
Dan lagi - lagi aku ditemani sepi
Malam ini ingin sekali aku pergi, berlari
Dan biarkan aku mati sendiri
Langit muram membiru beludru
Ada debu yang menelusup syahdu
Dan lagi - lagi aku tenggelam dalam rindu
Lalu dimana dirimu?
Sering aku ber-ilusi yang telah lalu
Lazuardi - Lazuardi semu biru menyapamu
Aku berlari dibawah kuasa elora
kita bertemu dalam senja dan tertawa
Sungguh ingin aku kembali
Menghilang dari malam ini
Melesat kepada yang lalu
Bertemu denganmu dibawah langit yang syahdu
Mungkin hanya aku yang terlalu rindu
Inilah aku
Andai saja kau tahu
Bagiku, merindukanmu adalah candu
Dan lagi - lagi aku ditemani sepi
Malam ini ingin sekali aku pergi, berlari
Dan biarkan aku mati sendiri
Langit muram membiru beludru
Ada debu yang menelusup syahdu
Dan lagi - lagi aku tenggelam dalam rindu
Lalu dimana dirimu?
Sering aku ber-ilusi yang telah lalu
Lazuardi - Lazuardi semu biru menyapamu
Aku berlari dibawah kuasa elora
kita bertemu dalam senja dan tertawa
Sungguh ingin aku kembali
Menghilang dari malam ini
Melesat kepada yang lalu
Bertemu denganmu dibawah langit yang syahdu
Mungkin hanya aku yang terlalu rindu
Inilah aku
Andai saja kau tahu
Bagiku, merindukanmu adalah candu
Senin, 18 Maret 2013
Untitled
Ingin hening disini
Ingin damai disini
Merenung....merajut
Menatap wajahmu memerah jambu
Merasakan aroma, kemudian terhanyut
Merasakan getaran jantungmu
Angin paksa pasir berdesir
Angin paksa kita mendingin
Juga angin paksa kita membeku
Dasar angin...
Angin memaksa ingin
Aku serupa merebah dipundakmu
Bercerita burung - burung yang melanglang,
Mereka tak pernah pulang
Aku selayak merebah dipelukmu
Bercerita tikus - tikus yang meraja
Mereka tak ingat dosa
Kita tak bergerak
Tak ingin, mungkin!
Ingin hening saja
Ingin damai saja
Disini,
Bersamamu
Itu saja!
Ingin damai disini
Merenung....merajut
Menatap wajahmu memerah jambu
Merasakan aroma, kemudian terhanyut
Merasakan getaran jantungmu
Angin paksa pasir berdesir
Angin paksa kita mendingin
Juga angin paksa kita membeku
Dasar angin...
Angin memaksa ingin
Aku serupa merebah dipundakmu
Bercerita burung - burung yang melanglang,
Mereka tak pernah pulang
Aku selayak merebah dipelukmu
Bercerita tikus - tikus yang meraja
Mereka tak ingat dosa
Kita tak bergerak
Tak ingin, mungkin!
Ingin hening saja
Ingin damai saja
Disini,
Bersamamu
Itu saja!
Langganan:
Komentar (Atom)