Rabu, 19 Juni 2013

D E N A N A B I L L A





DENA NABILLA adalah nama saya. Nama yang diberikan oleh orang tua saya sejak saya lahir. Kata DENA itu sebenarnya bagi orang tua saya tidak memiliki arti yang tersirat. Itu hanya singkatan dari nama mereka berdua DEni dan tiNA. Di kamus bahasa indonesia pun ternyata tidak ada nama saya. Tapi saya mencoba untuk mengetahui banyak tentang nama saya, dan  ternyata Dena itu berasal dari bahasa ibrani yang artinya membalas.
  Sedangkan kata NABILLA itu diambil dari nama teman tante saya yang berasal dari maroco, orangnya cantik baik dan sangat menyenangkan. Mungkin orang tua saya berharap kelak saya akan seperti teman tante saya. Tapi, ternyata wajah saya sangat jauh dari tante Nabilla. Kalau untuk baik dan menyenangkan,  mungkin kalian memiliki pendapat masing masing tentang saya.  Tapi sebenarnya menurut al-qur’an Nabilla itu berarti ningrat, mulia, luhur,cerdik dan mahir. Adapun sifat – sifat yang dimiliki seseorang yang memiliki nama Nabilla ialah : amanah, ramah, tulus, ikhlas, naif, alim, bijaksana, idealistik, lemah lembut, abadi, dinamik, asli, lincah, adil, mesra, quality, untung, dan realistik. 
Entah arti nama saya  sesuai atau tidak dengan kepribadian saya . mungkin kalian yang dapat menilai pribadi saya. Tapi sepanjang hidup saya, banyak orang yang salah menyebutkan dan menulis nama saya, dalam penyebutan biasanya orang memanggil saya dengan : Dina atau Denah. Sedangkan kesalahan dalam penulisan nama saya : Denah Nabillah, Dena Nabila atau Dina Nabila. Jujur saya, saya sedikit tidak nyaman kalau ada orang yang salah dalam menyebutkan dan menuliskan nama saya.  Jadi, kalau saya lagi ditanya nama, misalnya di kantor Pos, Perpustakaan, Puskesmas dan lain – lain yang membutuhkan nama saya, pasti saya jawab dengan jelas dan tegas. Misal ada orang nanya “namanya siapa mbak?” pasti saya jawab dengan nada sedikit lambat dan disisipkan penekanan “De-na Nabilllllllllllla. Double L (el)  ya” berbagai respon ditunjukkan jika saya  menjawab seperti itu, contoh : senyum saja, datar, dan ada juga yang bilang “sama aja kali mbak”  sedikit jengkel saya sebenarnya, tapi yasudahlah.  Tetapi saya bersyukur diberi nama DENA NABILLA oleh orang tua saya. Entah karena apa, saya merasa memiliki kebanggaan tersendiri dengan nama saya. Karena nama saya tidak pernah ganda. Disekolah,  saya hanya satu- satunya Dena. Mungkin itulah history nama saya. Sekian.

Senin, 27 Mei 2013

Petrichor



Menurutku malam belum terlalu larut, Namun jalanan terlihat sepi dan berkabut. Mungkin ini akibat hujan sore tadi yang masih menyisakan rintik rintiknya malam ini. aku memandang keluar jendela, melihat lampu –lampu oranye, memahami apa saja yang ku temui di kota mungil itu. “Kota ini bersih sekali, segalanya tertata rapih” gumamku dalam hati. Kamu menepuk pundakku halus  “coba liat, kita ada diposisi paling depan diantara mereka, berarti kita juaranya!!!”  dengan semangat kamu menunjuk kendaraan dibelakang kita sambil tertawa. “siapa yang mau ngasih piala kalo kita juara? Lampu merahnya disini lama ya...” jawabku. “coba liat, rintik rintik hujan dibawah lampu oranye. Itu yang kamu suka kan? terus bayangan lampu lampu mobil dijalanan basah itu”  kamu bahkan tak menghiraukan leluconku!lalu  menunjuk  satu per satu “warnanya hijau, merah, kuning, syahdu ya?” seketika itu aku merasa semuanya terhenti, begitupun dengan detak jantungku. Aku mengamati semua yang kamu ucapkan. Menyadari betapa syahdunya malam itu. sedang kalipso kalipso cinta mengalun lembut menguasai  aku dan kamu yang saling membisu setelah itu. Aku tidak  mengatakan apapun, bibirku seolah terkunci,  suaraku mendadak parau untuk sekedar bicara. Entah, aku tak  mampu memalingkan wajahku dari keadaan ini, bahkan untuk sekedar  memandang wajahmu sekalipun  aku tak mampu. Apalagi jika aku harus melihat sorot matamu dan khas-nya  senyummu, sungguh aku tak mampu. Aku hanya mampu bersandar dengan tenang, memejamkan mataku, merasakanmu disampingku, merasakan aroma hujan dan deru , merasakan detik – detik kesyahduan yang tak akan mungkin aku temukan lagi di dimensi manapun bersamamu. Sekali lagi, saat itu, disana. Hanya kamu dan aku saja...




dn

Minggu, 05 Mei 2013

Untukmu,





 Hujan,
Kau ingatkan aku, tentang satu rindu.
Dimasa yang lalu,
Saat mimpi masih indah bersamamu.





( lirik ini aku kutip sesambil ditemani derai dan linang. Lirik ini akan kutitip kepada angin malam yang tenang. Untuk ia sampaikan kepadamu  yang mampu meneduhkan jiwa gersang yang berselimut duka garang, kepadamu yang  beraut halus selayak angin menyapu alang - alang, kepadamu yang  tak akan lekang dan bersemayam didalam belulang, kepadamu yang selalu melahirkan senyum dalam diam deranamu. Ya, kamu. )








Salam,


Putri kecilmu.

Minggu, 24 Maret 2013

Senandung Rindu

Malam ini dingin, dingin sekali
Dan lagi - lagi aku ditemani sepi
Malam ini ingin sekali aku pergi, berlari
Dan biarkan aku mati sendiri
Langit muram membiru beludru
Ada debu yang menelusup syahdu
Dan lagi - lagi aku tenggelam dalam rindu
Lalu dimana dirimu?
Sering aku ber-ilusi yang telah lalu
Lazuardi - Lazuardi semu biru menyapamu
Aku berlari dibawah kuasa elora
kita bertemu dalam senja dan tertawa
Sungguh ingin aku kembali
Menghilang dari malam ini
Melesat kepada yang lalu
Bertemu denganmu dibawah langit yang syahdu
Mungkin hanya aku yang terlalu rindu
Inilah aku
Andai saja kau tahu
Bagiku, merindukanmu adalah candu


Senin, 18 Maret 2013

Untitled

Ingin hening disini
Ingin damai disini
Merenung....merajut
Menatap wajahmu memerah jambu
Merasakan aroma, kemudian terhanyut
Merasakan getaran jantungmu
Angin paksa pasir berdesir
Angin paksa kita mendingin
Juga angin paksa kita membeku
Dasar angin...
Angin memaksa ingin

Aku serupa merebah dipundakmu
Bercerita burung - burung yang melanglang,
Mereka tak pernah pulang

Aku selayak merebah dipelukmu
Bercerita tikus - tikus yang meraja
Mereka tak ingat dosa

Kita tak bergerak
Tak ingin, mungkin!
Ingin hening saja
Ingin damai saja
Disini,
Bersamamu
Itu saja!

Minggu, 17 Maret 2013

Candu

Telah lama aku tinggalkan segala keraguanku untukmu.
Ku biarkan mereka pudar oleh malam - malamku.
Bulan tersenyum, entah terharu, biru, semu, atau mengejekku.
Debu - debu malam menyelinap sendu syahdu.
Kau tak pernah tahu aku dan hatiku pilu.
Sering aku berbicara tanpa jengah kepada diriku sendiri, diiringi tetesan - tetesan kecil yang entah siapa yang membuatnya jatuh dan lebur bersama debu.
Hanya deru dan detak nadi yang menemaniku rindu.
Satu hal yang tak dapat aku hindari, merindukanmu adalah candu.
Dan biarlah tetap menjadi candu yang berwujud sembilu.
Disini aku lirih...
Aku tak bisa menggapaimu.
Satu dunia tahu kamu bukan milikku.

Jumat, 15 Maret 2013

Tanpa sengaja

Aku menemukanmu tanpa sengaja
Saat senja menguasai sore itu
Aku bermain angin,
Berdiri menyaksikan air yang berderai
Dan mataku mendapatkanmu
Aku mematung sendiri
Menyambut ombak - ombak yang menepi
 Jejak kaki mungilmu terkikis
Tapi kau hanya tenang memahami
Sorot matamu merasuk sukmaku
Sorot matamu mendapatkanku
Dan entah apa,
Entah siapa yang berkuasa saat itu
Mungkin aku mencintaimu tanpa sengaja